Misalnya, narasi mengenai turunnya salju di Indonesia pada 2026, mantan panglima TNI menjadi direktur perusahaan BUMN, sampai narasi mengenai penghapusan peta Indonesia dan Rusia oleh Presiden Amerika Serikat (AS).

Berikut rangkuman penelusuran faktanya.

Hoaks Indonesia turun salju 2026

Tersiar narasi yang mengeklaim salju akan turun di wilayah Indonesia pada 2026. Namun, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) membantah narasi tersebut.

Deputi Klimatologi BMKG, Ardhasena Sopaheluwakan menjelaskan, Indonesia adalah wilayah beriklim tropis yang berada di garis khatulistiwa.

Suhu rata-ratanya berkisar antara 20-30 derajat celcius.

“Salju kan butuh suhu dekat titik (0 derajat celcius),” kata Ardhasena.

Suhu di Indonesia relatif hangat sepanjang tahun dan tidak mendukung pembentukan salju.

Sementara, konten berita dan ilustrasi yang beredar di media sosial dibuat dengan memanfaatkan teknologi artificial intelligence (AI).

Penelusuran fakta selengkapnya dapat dibaca di sini.

Gaji Rp 12 juta bukan syarat dapat rumah subsidi

Gaji minimal Rp 12 juta diklaim sebagai syarat untuk mendapatkan rumah subsidi dari pemerintah.

Setelah ditelusuri Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu tidak benar atau merupakan hoaks.

Kriteria penghasilan masyarakat yang berhak mendapatkan rumah subsidi diatur dalam Peraturan Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Nomor 5 Tahun 2025.

Di Jabodetabek, subsidi diberikan kepada masyarakat dengan penghasilan per bulan paling banyak Rp 12 juta untuk lajang, dan Rp 14 juta untuk yang sudah menikah.

Angka itu didapat dari perkiraan penghasilan maksimal, bukan syarat minimal.