

klarifikasi!
Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, ada yang perlu diluruskan terkait informasi ini.
Selama ratusan tahun, kota tersebut berdiri di atas pondasi yang terbuat dari batang kayu dan tanah laguna.
Meski narasinya benar, tetapi Tim Cek Fakta Kompas.com menemukan bahwa gambar yang beredar adalah konten manipulatif.
Narasi yang beredar
Gambar desain Kota Venesia dari tumpukkan kayu disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, ini, ini, dan ini.
Berikut penggalan narasi yang ditulis salah satu akun pada Minggu (13/4/2025):
Venesia: Kota yang Terapung di Hutan yang Terendam
Sejak 421 M, Venesia telah berdiri di atas jutaan batang pohon yang tertancap di dasar tanah liat laguna. Bukan baja atau beton, tapi sebagian besar kayu alder, dengan beberapa pohon ek, menopang seluruh kota.
Di air asin, pilar-pilar kayu ini lama kelamaan membatu dan menjadi sekeras batu. Menara Lonceng Santo Markus saja berdiri di atas 100.000 tiang, sedangkan Basilica della Salute yang megah membutuhkan lebih dari satu juta batang.

Penelusuran Kompas.com
Gambar yang beredar bukanlah desain atau pondasi dari Kota Venesia yang asli.
Tools pendeteksi konten AI, Hive Moderation, mengidentifikasi gambar tersebut memiliki probabilitas 99,3 persen dihasilkan artificial intelligence (AI).

Desain yang beredar tidak akurat dan tidak merepresentasikan pondasi Kota Venesia yang sesungguhnya.
Meski ilustrasi yang disebarkan keliru, tetapi narasi bahwa Venesia dibangun di atas tiang kayu tidak salah.
Dilansir BBC, kota yang berusia lebih dari 1.600 tahun tersebut dibangun di atas tumpukan kayu yang dijejalkan di tanah laguna.
Batang kayu sepanjang 1 sampai 3,5 meter dengan diameter 10-25 centimeter, ditancapkan secara vertikal di tanah lembek khas danau air asin dekat pantai.
Tidak ada yang dapat memastikan jumlah tiang kayu di seluruh Kota Venesia.