
Amerika Serikat sebagai Independence Day atau Hari Kemerdekaan.
Dilansir Britannica, peringatan itu merujuk pada penandatanganan Deklarasi Kemerdekaan oleh Kongres Kontinental pada 4 Juli 1776.
Deklarasi tersebut mengumumkan pemisahan 13 koloni Inggris di Amerika Utara dari Inggris Raya.
Momen ini merupakan babak penting dalam Revolusi Amerika atau disebut juga Perang Kemerdekaan AS yang berlangsung antara 1775 hingga 1783.
Setelah perang selama bertahun-tahun, Kerajaan Inggris secara resmi mengakui AS sebagai negara merdeka dengan penandatanganan Perjanjian Paris pada 3 September 1783.
Perjanjian ini secara resmi mengakhiri Revolusi Amerika dan mengakui kedaulatan serta kemerdekaan AS sebagai sebuah negara.
Berikut empat fakta menarik terkait Hari Kemerdekaan AS yang juga disebut Fourth of July:
Meskipun Deklarasi Kemerdekaan disetujui pada 4 Juli 1776, sebagian besar perwakilan koloni baru benar-benar membubuhkan tanda tangan mereka pada 2 Agustus 1776.
John Hancock, sebagai Presiden Kongres Kontinental Kedua, adalah satu-satunya yang menandatangani dokumen tersebut pada 4 Juli 1776.
Tiga presiden AS yang juga menandatangani Deklarasi Kemerdekaan meninggal pada tanggal 4 Juli. Mereka adalah John Adams, Thomas Jefferson, dan James Monroe.
Adams dan Jefferson meninggal dunia pada 1826, tepat 50 tahun setelah Deklarasi. Sedangkan Monroe wafat pada 1831.
Tradisi menyalakan kembang api pada tanggal 4 Juli dimulai di Philadelphia pada 1777, pada perayaan Hari Kemerdekaan yang pertama.
Meriam kapal melepaskan tembakan penghormatan sebanyak 13 kali untuk menghormati 13 koloni yang melepaskan diri dari Kerajaan Inggris.
Meski disetujui di Philadelphia, dokumen Deklarasi Kemerdekaan telah berpindah lokasi penyimpanan berkali-kali sepanjang sejarah.
Selama perang kemerdekaan, dokumen itu disimpan di berbagai tempat. Saat ini, Deklarasi Kemerdekaan disimpan dengan aman di National Archives di Washington, D.C.