
Portugal masih dalam suasana bahagia, setelah berhasil menjadi juara UEFA Nations League 2025 pada awal Juni lalu.
Secara dramatis, anak asuh Roberto Martinez berhasil mengalahkan Spanyol di partai final lewat drama adu penalti.
Tiba-tiba kabar duka datang, belum satu bulan setelahnya.
Penyerang timnas Portugal Diogo Jota dinyatakan meninggal pada Kamis (3/7/2025). Ia tewas dalam sebuah insiden kecelakaan tragis di Provinsi Zamora, Spanyol.
Banyak yang sempat tidak percaya dengan kabar itu. Kepergian orang dekat secara mendadak selalu menjadi pukulan sangat berat. Kapten timnas Portugal Cristiano Ronaldo sempat tidak percaya saat mendengar kabar itu.
“Ini tidak masuk akal. Kami baru saja bersama di timnas dan kamu baru saja menikah,” tulis Ronaldo di akun Instagram-nya.
Meski karier Jota di timnas Portugal tidak semoncer Ronaldo, namun pemain Liverpool FC ini merupakan bagian penting dari skuad Seleccao das Quinas.
Jota yang bisa beroperasi sebagai ujung tombak maupun penyerang di sisi kanan dan kiri, memberikan warna berbeda bagi timnas Portugal.
Bersama Portugal ia mencatatkan 14 gol dari 29 penampilan. Selain itu, dia juga mempersembahkan dua piala UEFA Nations League pada 2019 dan 2025.
Fleksibel dan adaptif
Nama Diogo Jota mulai banyak dikenal setelah bergabung dengan Wolverhampton Wanderers pada 2017. Selama berseragam Wolves ia mencetak 44 gol dari 31 pertandingan.
Pemain bernama lengkap Diogo Jose Teixeira da Silva juga turut membawa Wolves promosi ke Premier League pada musim 2017/2018.
Dikutip dari ESPN, pada musim pertama Wolves kembali ke Premier League, Jota mencatatkan hattrick ketika Wolves menang 4-3 atas Leicester City.
Torehan itu membuatnya menjadi pemain Portugal kedua setelah Cristiano Ronaldo yang mencetak hattrick di Liga Inggris.
Pada Maret 2019, Jota juga mencetak gol kemenangan melawan Manchester United untuk membantu Wolves mencapai semifinal Piala FA pertama setelah hampir dua dekade.
Meski tampil cemerlang dengan Wolves, namun banyak yang menganggap keputusan Liverpool merekrut Jota dengan harga Rp 45 poundsterling terlalu mahal pada 2020.
Tidak sedikit yang mencemooh keputusan pelatih Liverpool saat itu Jurgen Klopp mendatangkan Jota ke Anfield.
Namun, pemain asal Portugal itu membalas kritikan banyak orang dengan penampilan mengesankan. Jota menjadi yang pemain yang fleksibel dan serba bisa.